Rezeki

Jumaat, 11 Disember 2009

semakin hampir


Ku merintih, aku menangis,

Ku meratap, aku mengharap,

Ku meminta dihidupkan semula,

Agar dapat kembali ke dunia nyata


Perjalanan rohku,

Melengkapi sebuah kembara,

Singgah di rahim bonda,

Sebelum menjejak ke dunia,

Menanti di barzakh,

Sebelum berangkat ke mahsyar,

Diperhitung amalan,

Penentu syurga atau sebaliknya


Tanah yang basah berwarna merah,

Semerah mawar dan juga rindu,

Tujuh langkah pun baru berlalu,

Seusai talkin bernada syahdu,

Tenang dan damai di pusaraku,

Nisan batu menjadi tugu,

Namun tak siapa pun tahu resah penantianku


Terbangkitnya aku dari sebuah kematian,

Seakan ku dengari, Tangis mereka yang ku tinggalkan,

Kehidupan disini bukan suatu khayalan,

Tetapi ia sebenar kejadian


Kembali oh kembali,

Kembalilah kedalam diri,

Sendirian sendiri,

Sendiri bertemankan sepi,

Hanya kain putih yang membaluti tubuhku,

Terbujur dan kaku,

Jasad didalam keranda kayu,


Ajal yang datang dimuka pintu,

Tiada siapa yang memberi tahu,

Tiada siapa pun dapat hindari,T

iada siapa yang terkecuali,

Lemah jemari nafas terhenti,

Tidak tergambar sakitnya mati,

Cukup sekali tak sanggup untuk ku mengulangi


Jantung berdegup kencang,

Menantikan malaikat datang,

Menggigil ketakutan gelap pekat dipandangan,

Selama ini diceritakan,K

ini aku merasakan,

Di alam barzakh jasad dikebumikan

muslimah


Allahumma khirli wakhtarli

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers